sumber: sergapntt.wordpress.com
SUNAT SIFON... is healthy??
sumber: sergapntt.wordpress.com
Ngopi bertakar sehat
Ngopi yuk broooow....
sapa yang nggak kenal kopi? semua kalangan dari tingkat dasar sampai kasta tinggi pun akrab banget sama kopi. apalagi agan2 mahasiswa yang hobi banget ama melekan, nongkrong, atau ngelembur tugas, gak lengkap kalo' gak ada kopi.
Sebenarnya kopi dalam takaran yang wajar bisa memberikan manfaat seperti
membangkitkan stamina hingga melawan kanker. Namun kopi bisa menjadi
tidak sehat kalau sudah berlebihan dan memicu berbagai masalah.
Takaran
minum kopi yang tergolong wajar berbeda-beda tergantung kebiasaan dan
selera masing-masing orang. Biasanya 5 cangkir kopi tiap hari masih bisa
ditoleransi dengan baik, meski ada juga yang sudah berdebar-debar meski
hanya minum 1-2 cangkir saja. Beberapa tanda kebiasaan minum kopi sudah berlebihan dan tidak sehat antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari Drinkhealthydrinks (dalam detikhealth.com):
1. Ketergantungan
Dalam
kondisi mengantuk, kopi sangat ampuh menjaga agar mata tetap terjaga
dan pikiran tetap fokus. Namun sebaliknya, beberapa orang yang
berlebihan minum kopi cenderung mengalami ketergantungan dan jadi
gampang mengantuk kalau tidak minum kopi.
2. Gelisah dan susah tidur
Kandungan
utama dalam kopi adalah kafein yang memiliki efek sebagai stimulansia,
yakni pemacu kerja jantung sekaligus pembangkit tenanga. Apabila
berlebihan, efek sampingnya adalah menjadi gelisah, gemetaran serta
jantung berdebar-debar sekaligus susah tidur.
3. Beser dan sembelit
Efek
lain dari kafein adalah diuretik atau peluruh kencing, sehingga wajar
kalau jadi sering kencing saat terlalu banyak minum kopi. Berkurangnya
cairan tubuh karena terlalu sering kencing membuat tinja atau kotoran
menjadi lebih padat dan memicu sembelit karena susah dikeluarkan.
4. Gigi bernoda
Selain
rokok, penyebab gigi bernoda yang paling sering dijumpai sehari-hari
adalah kopi. Kalau hanya bernoda saja mungkin tidak masalah, tapi kopi
biasanya juga disajikan dengan gula yang bisa memicu gigi berlubang
kalau kadarnya sudah berlebihan.
5. Asam lambung
Apapun
jenisnya, kopi punya 2 komponen rasa dasar yang sama meski
perbandingannya mungkin berbeda yakni asam dan pahit. Jika diminum dalam
kondisi perut kosong, kopi bisa meningkatkan kadar asam lambung dan
memicu rasa tidak nyaman maupun refluks atau berbaliknya asam lambung
menuju kerongkongan.
6. Iritasi lambung
Meningkatnya
asam lambung akibat terlalu banyak minum kopi atau minum kopi dalam
kondisi perut kosong juga bisa memicu iritasi atau luka pada dinding
lambung. Biasanya tidak muncul seketika, melainkan dalam jangka panjang
pada penggemar berat minuman kopi.
So, buat rekan-rekan yang udah kecanduan ngopi sampai-sampai tidur-melek harus ada kopi, disarankan mulai sekarang sedikit mengurangi takaran konsumsi kopi yak.. yaaah paling enggak kita kurangi frekuensinya sehari sekali ajeee... atau dicoba bikin peringatan hari nasional sendiri "se-hari tanpa kopi" gitu.. hahaha
semoga bermanfaat Gan.. :)
sb: detikhealth.com
HIV is Smarter than Human
Referensi :
1. Antibody Neutralization and Escape by HIV-1, Xiping Wei et al. Nature 422, 307-312(2003)
2. HIV-1 Evades Antibody-mediated Neutralization through Conformational Masking of Receptor-Binding Sites, Peter D.Kwong et al. Nature 420, 678-682(2002)
BUI ASAP ROKOK: INOVASI KONKRET MENUJU JEMBER BEBAS TBC
Tomcat: sejak 1901
Peneliti tomcat dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Ir. Purnama Hidayat, M.Sc mengatakan, tomcat sama sekali tidak berbahaya. Bahkan sebaliknya, serangga ini sangat bermanfaat bagi dunia pertanian. Karena makanan sehari-harinya adalah hama wereng dan telur hama tanaman. Purnama, yang merupakan peneliti dari Laboratorium Biosistematika Serangga, Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB itu memaparkan, nama asli Tomcat adalah Paederus fuscipes. Dia termasuk ke dalam famili Staphylinidae, ordo Coleopetra. menurut Purnama, dia sendiri tidak tahu dari mana nama Tomcat itu berasal. Yang dimaksud dengan Tomcat adalah serangga dengan nama spesies Paederus fuscipes. Serangga ini memiliki panjang tubuh 10 milimeter dan lebar dua milimeter. Umumnya ukuran serangga jantan lebih kecil dibanding serangga betina. Lebih lanjut dia mengatakan, ada sejumlah kekeliruan dalam informasi yang selama ini beredar. Misalnya soal penyebaran. Di sejumah media disebutkan bahwa penyebaran Tomcat akhir-akhir ini sudah sampai ke Bogor, Jakarta dan wilayah lainnya. Padahal, Tomcat memang ada di seluruh wilayah Indonesia yang terdapat areal persawahan, seperti di Bogor. “Tomcat ini bukan pendatang baru, melainkan sudah ada sejak 1901. Pertama kali ditemukan oleh orang Belanda di Anyer dan Jember,” ujarnya. Dia menegaskan, Tomcat tidak menggigit dan menyengat manusia, sehingga tidak berbahaya. Namun, serangga ini mempunyai cairan hemolimfa (darah) atau disebut paderin yang mengandung zat beracun untuk perthanan dirinya. Apabila terkena kulit, paderin bisa menyebabkan iritasi, dan apabila digaruk akan menyebar ke bagian tubuh lain. Kendati demikian, pederin tidak menyebabkan kulit melepuh sebagaimana gejala penyakit herpes atau dermatitis yang disebabkan oleh serangga lain seperti Meloidae. Jika Tomcat menempel pada kulit maka tidak akan menyebabkan dermatitis, kecuali kalau serangga ini tergencet sehingga cairan hemolimfanya yang mengandung pederin mengenai kulit. Maka, kalau ada Tomcat: Si Toms di kulit kita, jangan ditepuk atau dipenyet. Si Toms banyak ditemukan di areal persawahan atau tanaman pertanian lain. Serangga ini merupakan predator (pemangsa, red) yang memakan serangga kecil. “Di persawahan Tomcat memakan wereng cokelat yang merupakan hama padi. Seekor serangga Tomcat dewasa mampu memakan 5-7 wereng pradewasa (nimfa),” ungkap Purnama. Dia merinci, umur Tomcat bisa mencapai 120 hari. Sehingga jika rata-rata Tomcat memakan lima ekor wereng cokelat sehari, maka selama hidupnya serangga ini bisa memakan lebih dari 600 ekor hama wereng cokelat pada tanaman padi. Pada lahan persawahan yang menerapkan pengendalian hama terpadu (PHT) tanpa pestisida, populasi serangga Tomcat sangat tinggi. Lantas bagaimana cara menghindari serangga ini agar tak melukai kulit kita? Menurut Purnama, Si Toms tertarik pada cahaya di malam hari. Oleh karena itu, pada musim tertentu, khususnya saat musim panen, serangga ini sering mendatangi rumah penduduk di sekitar persawahan karena tertarik pada cahaya terang dari perumahan. Maka antisipasinya dengan mengurangi pencahayaan lampu di rumah pada malam hari, satu misi dengan penghematan energi ya. Selain itu dapat dipasang perangkap lampu terah diletakkan jauh di luar pemukinan, sehingga serangga ini akan tertarik ke lampu yang dipasang dibandingkan datang ke rumah. Sementara itu, di kesempatan yang sama, dokter spesialis kulit dan kelamin dr Mira Ikawati, SpKK mengatakan, dikarenakan toksin pederin dari Tomcat tidak keluar secara spontan, maka jika serangga itu menempel pada kulit, cukup dengan ditiup atau digeser dengan potongan kertas. Jika tidak sengaja memukul serangga ini sehingga cairan tubuhnya mengenai kulit, segera cuci dengan air hangat dan sabun. Sabun yang digunakan lebih baik sabun yang berwarna putih, tidak mengandung parfum, tidak mengandung sulfur agar tidak menambah iritasi. Jika kulit sudah terkena cairan Tomcat dapat dikompres dingin untuk mengurangi sensasi rasa panas terbakar. Sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat yang selalu mengikuti perkebangan isu-isu kesehatan di Indonesia, sudah selayaknyalah kita memberikan informasi ini kepada masyarakat di sekitar kita. hal itu merupakan satu tindak preventif dalam upaya mencegah terjadinya "salah perlakuan" terhadap Tomcat. sehingga ketika masyarakat mengetahui diharapkan timbulnya persepsi dan tindakan baru yang dapat meminimalisasi terjadinya bahaya, dalam hal ini adalah efek Si Toms. sumber: jawapos |